Laut Merah Adalah Batas Wilayah Arab Sebelah
Lokasi geografis kawasan ASEAN
Berikut adalah lokasi geografis kawasan ASEAN:
Letak wilayah ASEAN secara astronomis
Secara astronomis, wilayah Asia Tenggara terletak di antara garis lintang 28 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan dan garis bujur 92 derajat Bujur Timur hingga 141 derajat Bujur Timur.
Batas geografis kawasan ASEAN
Utara: Negara yang terletak paling utara di asean yaitu Myanmar. Myanmar menjadi negara yang terletak paling Utara di ASEAN. Myanmar memiliki letak geografis di sebelah barat laut Asia Tenggara. Wilayahnya melintang dari 10° LU hingga 29° LU dan dari 92° BT hingga 101° BT.
Baca juga : Batas Wilayah ASEAN Berdasarkan Letak Geografis dan Astronomis
Barat: Negara Myanmar terletak paling barat di kawasan ASEAN dan berbatasan langsung dengan kawasan asia selatan yaitu India dan bangladesh, secara astronomis Myanmar terletak pada 9° LU-28° dan 98°BT – 102°BT.
Selatan: Negara yang terletak paling utara di asean yaitu Indonesia, jika dilihat dari peta Asia Tenggara. Indonesia memiliki letak astronomis yaitu 6° LU hingga 11° LS dan 95° BT hingga 141° BT.
Timur: Indonesia juga menjadi negara ASEAN yang terletak paling timur. Letak astronomis 6ºLU- 11ºLS dan 95ºBT-141ºBT menjadikan Indonesia sebagai negara yang terletak paling timur di ASEAN.
Baca juga : Ini Dia 10 Negara di Asia Tenggara Lengkap dengan Data Terkait
Dari segi letak geografis tersebut, negara-negara di ASEAN memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Secara astronomis, ASEAN terletak antara lintang 28° LU sampai 11° LS dan bujur 93° BT sampai 141° BT.
Kawasan ASEAN melintasi garis khatulistiwa atau ekuator dan garis balik utara. Hal ini memiliki dampak terhadap masyarakat ASEAN, termasuk perubahan iklim dan kegiatan ekonomi.
ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Pembentukan ASEAN didasari oleh persamaan letak wilayah atau geografis, budaya, serta sejarah bekas jajahan oleh bangsa asing, serta persamaan kepentingan.
Persamaan kepentingan ini merujuk pada kebutuhan akan kerja sama dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi, sosial, hingga pendidikan. Oleh karena itu, ASEAN dibentuk oleh lima negara tersebut. Seiring berjalannya waktu, negara-negara di kawasan Asia Tenggara bergabung satu per satu ke dalam ASEAN.
Laut Merah (bahasa Arab: البحر الأحمر al-Bahr al-Ahmar — pada Abad Pertengahan disebut بحر القلزم Bahr al-Qulzum; bahasa Ibrani: ים סוף Yam Suf; bahasa Tigrinya: ቀይሕ ባሕሪ? QeyH baHri) atau Laut Teberau adalah sebuah teluk besar di sebelah barat Jazirah Arab yang memisahkan benua Asia dengan Afrika. Jalur ke laut di selatan melewati Babul Mandib dan Teluk Aden sedangkan di utara terdapat Semenanjung Sinai, Teluk Suez dan Teluk Aqaba. Laut ini di tempat yang terlebar berjarak 300 km dan panjangnya 1.900 km dengan titik terdalam 2.500 m. Laut Merah juga menjadi habitat bagi berbagai makhluk air dan koral.
Walaupun sering dikaitkan dengan berbagai cerita pada masa lampau, tetapi sampai abad ke-20, orang Eropa menyebutnya "Teluk Arab", sedangkan Herodotus dan Ptolemeus menyebutnya "Arabicus Sinus". Air Laut Merah sendiri sebenarnya tidak beda dengan air laut yang lain.
Penjelasan-penjelasan ilmiah menyebutkan bahwa warna merah di permukaan muncul akibat Trichodesmium erythraeum yang berkembang. Ada juga yang menjelaskan bahwa namanya berasal dari gunung yang kaya mineral di sekitarnya dan berwarna merah.
Laut ini muncul karena pemisahan Jazirah Arab dari benua Afrika yang dimulai sekitar 30 juta tahun yang lalu dan masih berlanjut sampai sekarang. Suhu permukaan laut selalu konstan sekitar 31-35°C dengan jarak penglihatan 200 m. Namun, sering terjadi angin kencang dan arus lokal yang membingungkan.
Kota-kota yang terdapat di pesisir Laut Merah antara lain: Jeddah, Sharm el Sheikh, Pelabuhan Sudan, dan Eilat. Pada 1950-an, Hans Haas menemukan Laut Merah sebagai tempat menyelam dan kemudian oleh Jaques-Yves Costeau.
Negara-negara anggota ASEAN memiliki letak geografis yang berbatasan dengan negara-negara berikut:
Berikut ini adalah daftar anggota ASEAN beserta tanggal mereka bergabung:
Penyeberangan Laut Merah (atau Penyeberangan Laut Teberau; bahasa Ibrani: קריעת ים סוף, Kriat Yam Suph; bahasa Inggris: Crossing of the Red Sea) adalah bagian dari perjalanan bangsa Israel setelah keluar dari Mesir yang dipimpin oleh nabi Musa dicatat dalam Kitab Keluaran 13:17–14:29. Ketika itu Bani Israel baru saja meninggalkan Mesir dan mengembara ke padang gurun. Allah memerintahkan Nabi Musa dan Bani Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan pergi ke tanah Kanaan yang telah dijanjikan kepada mereka. Allah memerintahkan mereka keluar pada waktu malam. Awalnya Firaun membiarkan mereka pergi, setelah mengalami tulah semua anak sulung orang Mesir meninggal. Tetapi kemudian, Firaun mengejar Bani Israel ini dengan kereta hingga ke Laut Merah. Orang-orang Israel ketakutan karena mereka tidak dapat melawan dan pasti akan ditawan kembali. Namun Nabi Musa menyatakan bahwa Allah bersamanya dan memberi petunjuk kepadanya.
Atas perintah Tuhan Allah, Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu Allah menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.[1]
Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka—segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda—sampai ke tengah-tengah laut. Dan pada waktu jaga pagi, Allah yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir."[2]
Berfirmanlah Allah kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda." Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah Allah mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.[3]
Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Allah menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut. Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan Allah terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada Allah dan mereka percaya kepada Allah dan kepada Musa, hamba-Nya itu.[4]
Sampai sekarang, lokasi sebenarnya belum ditemukan.
Kisah ini juga disebutkan dalam Al-Quran Surah 26 Asy-Syu'ara'[7] dan Surah Yunus.[8] Dalam Al-Quran, Allah swt. menjanjikan bahwa mayat Firaun akan diselamatkan untuk dijadikan bahan pelajaran bagi manusia yang tinggal di bumi sekarang.[9] Sejumlah pakar arkeologi menyatakan telah menemukan mummi dari Firaun yang tenggelam itu dan kini dipamerkan di Museum Mesir.
Berdasarkan penelitian Maurice Bucaille, diyakini bahwa Firaun yang tenggelam itu adalah Firaun Merneptah; yang jasadnya dapat diselamatkan orang-orang Mesir setelah ditenggelamkan oleh Laut Merah dan kemudian dimumikan.[10]:148-155, 156-160,[11]:237-239
Hari Nabi Musa dan pengikutnya diselamatkan terjadi pada hari ke-10 bulan Muharam. Hari ini dinamakan Hari Asyura dan sudah diperingati sebelum zaman Nabi Muhammad. Ketika masuk ke kota Madinah, Nabi Muhamad mendapati orang Yahudi berpuasa pada Hari Asyura. Orang Yahudi menjelaskan kepada Nabi bahwa pada hari itu, Nabi Musa telah diselamatkan dari kejaran tentara Firaun.[12]
Letak wilayah ASEAN secara geografis
Baca juga: Daerah Penghasil Minyak Bumi di Indonesia, Ini yang Terbesar
Letak geografis adalah posisi sebuah wilayah berdasarkan lokasinya dan bentuknya di permukaan bumi. Letak geografis seringkali berbatasan dengan fitur-fitur geografi seperti benua, laut, gunung, samudra, dan gurun. Selain itu, letak geografis ditentukan oleh faktor-faktor astronomis, geologis, fisiografis, dan sosial budaya.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
ASEAN, yang merupakan kependekan dari Association of South East Asian Nations, adalah asosiasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kawasan Asia Tenggara memiliki luas sebesar 4.545.792 km2.
Negara yang berbatasan
Negara yang berbatasan dengan Laut Merah adalah:
ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Ini adalah sebuah organisasi antarpemerintah yang didirikan pada 8 Agustus 1967 oleh lima negara anggota pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Saat ini, ASEAN telah berkembang menjadi sebuah blok regional yang terdiri dari 10 negara anggota. Di mana lima negara tambahan yang telah bergabung sejak didirikan: Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Tujuan dari ASEAN adalah untuk mencapai kerjasama politik dan ekonomi di antara negara-negara anggota dengan menjunjung tinggi perdamaian, stabilitas, kemajuan sosial, dan pembangunan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini bekerja sama dalam berbagai bidang seperti perdagangan, investasi, keamanan, budaya, dan isu-isu lingkungan.
Baca juga: AS Apresiasi Indonesia Manfaatkan Keketuaan ASEAN untuk Tangani TPPO
ASEAN memiliki karakteristik unik sebagai organisasi regional, salah satunya adalah prinsip non-intervensi dalam urusan dalam negeri masing-masing anggota. Organisasi ini juga mempromosikan dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dan konflik di kawasan.