Harga Rumah Di Jepang Osaka

Harga Rumah Di Jepang Osaka

Jumlah rumah kosong di Jepang terus meningkat. Fenomena ini bertepatan dengan penurunan jumlah penduduk.Berdasarkan pemberitaan surat kabar Asahi Shimbun pada Sabtu, 4 Mei 2024, ternyata banyak rumah tangga yang tidak menyalakan lampunya setiap hari. Selain itu, banyak rumah memiliki dinding yang ditutupi tanaman merambat atau bahkan atap bertingkat.“Menurut survei yang dilakukan pemerintah Jepang, jumlah rumah 'akiya' (kosong) mencapai 9 juta. Angka tersebut setara dengan 13,8 persen dari total jumlah rumah tangga di Jepang,” tulis Asahi Shimbun.Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sekitar 1 dari 7 rumah tidak berpenghuni, alias kosong. Dari 9 juta unit rumah AKEA, 4,76 juta unit rumah, termasuk unit rumah baru dibangun, disewakan atau dijual.Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa jumlah rumah kosong tanpa tujuan komersial semakin meningkat. Jumlah hunian tersebut bertambah 370.000 hunian dibandingkan survei sebelumnya hingga mencapai 3,85 juta hunian. Jumlah ini merupakan yang tertinggi yang pernah tercatat.“Rumah Akiya terancam roboh. Rumah-rumah yang kosong dan terbengkalai juga berisiko menjadi tempat pembuangan sampah atau pembakaran oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan bahaya bagi masyarakat sekitar,” tulis Asahi Shimbun.“Di Jepang secara keseluruhan, jumlah unit rumah kosong meningkat sebesar 510.000, dibandingkan 8,49 juta pada survei sebelumnya pada tahun 2018. Sebaliknya, tingkat kekosongan perumahan meningkat sebesar 0,2 persen hingga mencapai 13,8 persen,” tambahnya.Dilihat dari wilayahnya, prefektur dengan persentase rumah tangga AKEA tertinggi adalah Wakayama dan Tokushima dengan 21,2%, disusul Yamanashi dengan 20,5%.Pemeriksaan rumah dilakukan setiap lima tahun sekali sejak tahun 1948, dan terakhir dilakukan pada bulan Oktober 2023. Data menunjukkan jumlah rumah kosong terus meningkat sejak tahun 1973, meningkat dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir.Pemerintah setempat percaya bahwa munculnya rumah Akiya disebabkan oleh penuaan penduduk Jepang. Rumah mereka menjadi kosong karena penghuninya menua atau meninggal hingga mereka dipindahkan ke panti jompo.“Tren anak-anak yang tumbuh dan hidup terpisah dari orang tua juga turut berkontribusi terhadap munculnya akiya,” ujarnya.Meski sudah diserahterimakan kepada kerabat, masih banyak rumah Akia yang terbengkalai di sini. Hal ini disebabkan beberapa faktor: biaya pembongkaran yang tinggi, nilai jual kembali yang rendah dan alasan lainnya.Berdasarkan aturan baru, rumah kosong yang baru dibangun harus bertanggung jawab atas pemeliharaannya dari pemiliknya. Jika tidak diperbaiki maka akan dihapus dari daftar pembebasan pajak.

Japafans mau tinggal dan punya rumah di Jepang? Tahu nggak sih, ternyata harga rumah di Jepang bisa lebih murah daripada di Indonesia, lho. Kok bisa? Kondisi ini terjadi karena fenomena Akiya yang terjadi di Jepang. Apa Itu Akiya?

Fenomena Akiya di Jepang

Akiya dalam bahasa Jepang memiliki arti rumah kosong. Ya, selama beberapa tahun terakhir, jutaan rumah di Jepang terbengkalai dan ditinggalkan oleh penduduknya.

Fenomena rumah kosong meningkat karena penurunan populasi dan angka kelahiran di Jepang. Semakin bertambahnya usia, semakin sedikit masyarakat yang tinggal di pedesaan dan memilih untuk tinggal di kota.

Bahkan, Kementerian Dalam Negeri Jepang mengungkapkan jika rumah kosong di Jepang mencapai 14 persen atau 9 juta hunian. Angka ini bahkan setara dengan jumlah rumah yang dapat menampung seluruh penduduk Australia dengan masing-masing rumah terdiri dari 3 orang.

Rumah-rumah lama ini telah lama ditinggalkan pemiliknya yang menyebabkan kondisi rumah banyak yang rusak sehingga dianggap tak layak disewakan maupun dijual dengan harga yang seharusnya.

Pasalnya, rumah-rumah yang terbengkalai tersebut tidak bisa dihancurkan begitu saja. Sebelum tahun 2015, pemerintah Jepang tidak memiliki hak untuk meminta pemilih rumah terbengkalai untuk mengelola rumah tersebut dengan baik. Namun, di sisi lain juga sulit untuk menemukan pemilik rumah yang sudah dibiarkan kosong.

Meskipun begitu, para pebisnis di Jepang tak ingin hilang kesempatan begitu saja. Akiya-akiya ini dijual dengan harga yang sangat murah untuk meningkatkan pembeli.

Baca Juga: Fenomena ‘Friendship Marriage’, Pernikahan Tanpa Cinta di Jepang

Berapa Harga Rumah di Jepang?

Beberapa akiya dibanderol dengan harga sekitar $10.000 atau setara Rp 151 Juta. Bahkan, agen properti ada yang mengiklankan dengan harga $1 atau setara dengan Rp15ribu, begitu menggiurkan bagi kalangan kelas menengah ke bawah.

Sejumlah orang pun mulai menyerbu akiya karena harganya yang ramah di kantong. Maraknya iklan jual-beli akiya membuat banyak situs web yang muncul terkait akiya sehingga memudahkan bagi para pemburu akiya untuk mendapatkan informasi soal harga, lokasi, hingga kontak yang bisa dihubungi.

Banyaknya rumah kosong di Jepang dianggap sebagai ancaman karena rentan dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal serta pembakaran yang dapat merusak lingkungan.

Akiya atau rumah kosong di Jepang ini biasanya terletak di pedesaan sehingga jauh dari akses transportasi umum maupun perkantoran. Jika membeli akiya maka biaya mobilitas seseorang dari rumah ke kantor akan sangat mahal. Ditambah kondisi rumah yang rusak sehingga memerlukan biaya untuk renovasi.

Akiya yang dibanderol dengan harga murah tentunya dalam kondisi yang sangat tua. Bahkan usia bangunan yang cukup tua membuat struktur bangunan juga perlu dibangun ulang. Tentunya diperlukan biaya ekstra untuk membuat struktur tahan gempa bagi rumah di Jepang yang rawan gempa. Di samping itu, perlu biaya perawatan rayap dan jamur, pergantian lantai dan wallpaper, hingga perbaikan atap dan dinding eksterior yang membuat pembeli perlu merogoh kocek cukup dalam.

Menurut salah satu pemilih situs akiyaz.io, Matthew Ketchum, biaya yang perlu dikeluarkan pembeli akiya sekitar ¥5-10 juta atau setara dengan Rp 523 Juta hingga Rp1 Miliar untuk melakukan renovasi rumah.

Jika dihitung maka biaya yang dikenakan tidak beda jauh dibandingkan rumah dengan struktur bangunan baru atau bahkan mungkin lebih mahal. Oleh karena itu, tidak sedikit pembeli akiya yang akhirnya terpaksa menelantarkan kembali rumah yang mereka beli atau batal untuk membelinya karena perkiraan biaya yang jauh lebih mahal.Nah, itu dia informasi menarik seputar fenomena rumah kosong atau akiya di Jepang. So, Japafans ada yang cita-cita ingin tinggal di Jepang?

Baca Juga: Japanglish: Fenomena Bahasa Unik di Jepang

Jarak antara kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia dan Osaka, Prefektur Osaka, Jepang di jalan umum adalah — km atau mil. Jarak antara titik-titik dalam koordinat — 5330 km atau 3198 mil. Untuk mengatasi jarak ini dengan kecepatan kendaraan rata-rata 80 km / jam membutuhkan — 66.6 jam atau 3997.5 menit.

Panjang jarak ini adalah tentang 13.3% total panjang khatulistiwa. Pesawat Airbus A380 akan terbang jarak di 5.9 jam, dan kereta 76.1 jam (Ada kereta berkecepatan tinggi).

Beberapa tahun lalu mungkin orang-orang masih kesulitan mendapatkan informasi untuk bekerja di Jepang. Namun menemukan informasi bekerja di Jepang pada tahun 2020-2021 seperti sekarang sudah menjadi jauh lebih mudah.

Kamu bisa temukan informasi bekerja di Jepang melalui website Joycare Indonesia.

Nah, di blog ini kita akan membahas mengenai bahan makanan yang ada di Jepang.

Apakah jauh lebih mahal ya daripada di Indonesia?

Apakah harga mahal tersebut sebanding dengan gaji yang kita peroleh di Jepang?

Apakah ada bahan makanan khas Indonesia?

Yuk sekarang kita cek harga bahan makanan di Jepang.

*harga bahan makanan tergantung daerah masing-masing dan musim panen

Harga beras kemasan 5kg di jepang yaitu +- 2,000 yen.

Kemasan 5kg bisa untuk stok selama 2 minggu.

Nah untuk 1 bulan (4 minggu) maka kamu akan menghabiskan +- 10kg beras

2,000 yen X 2 kemasan = 4,000 yen

880 yen untuk 100 gram daging sapi di jepang

Ingat cara membedakan tulisan jepang kanji antara daging sapi dan daging babi

Jadi pastikan tidak salah memilih daging yaa. Periksa kembali kemasan daging yang kamu beli.

900 yen untuk +- 1,5 kg daging ayam di jepang (5-8 potong)

Harga 1 pack telur di jepang isi 20 butir +- 300 yen.

Fakta menarik, harga telur di Jepang ini ternyata sama seperti harga telur di Indonesia. Jika kita kalikan kurs 120 yen per rupiah, berarti 300 yen (isi 20 butir) =  Rp. 36,000. Berarti harga per butir telurnya di Jepang Rp.1,800,-

Terong 230 yen 4 buah

Tauge 19 yen 1 bungkus

Harga 1kg tepung di Jepang adalah 99 yen.

7. Garam, Penyedap & Bumbu

Bumbu penyedap kaldu 141 yen untuk 1 bungkus isi 60 gram

Garam 100 yen untuk 1 bungkus isi 1kg

Lada 80 yen untuk 100 gram

Micin 100 yen untuk 100 gram

Ada juga bumbu-bumbu & bahan makanan Indonesia.

Bawang merah 650 yen 500 gram

Bawang putih 100 yen 3 bonggol

Cabe merah besar 850 yen

Cabe rawit hijau 800 yen

Cabe merah kering 100 yen

Cabe merah keriting 800 yen

Cabe merah/orange rawit 800 yen

Bubuk kapulaga 350 yen

Asam jawa kecil 280 yen

Daun salam kecil 250 yen

Daun pisang kotak 700

Minyak goreng 3 liter 900 yen

Oh iya ada beberapa website toko online Indonesia nih yang bisa kamu kunjungi:

http://sariraya.com/mart.html

https://toko-indonesia.org/

Ikan kembung 199 yen isi 2 ekor

Ikan salmon 300 yen 100 gram

Ikan tuna 550 yen 250 gram

Udang 1500 yen isi 16 ekor ukuran sedang

Kepiting 1800 - 5000 yen

Strawbery 7000 yen 1 kemasan

Apel fuji 180 yen per buah

Apel merah hijau 80 yen per buah

Semangka kecil 600 yen (1,5kg)

Pisang 130 yen per sisir

10 yen per botol kecil

Namun tenang saja, biasanya di apato jepang tersedia air minum yang siap minum dan sudah terpasang di tiap-tiap rumah.

Okee kira-kira begitulah harga bahan makanan di Jepang. Minasan bisa memperkirakan biaya hidup di Jepang kisaran berapa. Semoga bermanfaat!

A safe stay for women and children Meal space, individual shower booth, individual toilet

The deck space of each tent is equipped with a separate toilet and dining space so that outdoor beginners, women, and children can spend their time with peace of mind.In consideration of the opinion of women who said, "I'm worried about the sound of the toilet," we have installed individual toilets next to the tent instead of inside the tent. In addition, each building has a dedicated dining space where you can safely and comfortably enjoy BBQ even on rainy days.You can enjoy your meal while enjoying the luxurious night view.

Belanja di App banyak untungnya:

Para peselancar internet pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah weeaboo atau wibu yang kerap disebut-sebut di berbagai media sosial. Istilah ini mengacu pada penggemar atau orang-orang yang obsesi kepada kebudayaan Jepang, bahkan ketika mereka bukan orang Jepang.

Biasanya, seorang wibu akan menampilkan kepribadian atau identitas asal mereka untuk menunjukkan kecintaannya terhadap Jepang. Tak jarang pula seorang wibu berusaha keras untuk bisa hidup seperti orang Jepang bahkan tinggal di Jepang.

Ilustrasi rumah Jepang. / Foto: Getty Images/iStockphoto/kohei_hara

Nah, kalau kamu salah seorang wibu yang pengin banget tinggal di Jepang atau bukan wibu tapi punya cita-cita tinggal di Jepang, kamu perlu tahu, ternyata segini, lho, uang yang harus kamu keluarkan untuk bisa punya tempat tinggal di sana, terutama di area Tokyo.

Jarak Rumah dengan Fasilitas Umum

Sementara itu, 11% membeli rumah dengan harga lebih dari 60 juta yen atau hampir dua kali lipat persentase tahun 2020. Di lain sisi, berdasarkan lokasi, harga rata-rata untuk rumah baru di 23 kotamadya di pusat Tokyo naik menjadi 60,6 juta yen, dibandingkan dengan di Tokyo barat, yang masih dibanderol seharga 46,3 juta yen.

Di Prefektur Kanagawa, rata-rata harga rumah dibanderol 41,4 juta yen. Di antara mereka yang disurvei, 26,4% mengambil kredit antara 40 juta yen dan 50 juta yen, yang merupakan segmen terbesar. Diikuti oleh 19,7% yang kreditnya lebih dari 50 juta yen.

Ilustrasi rumah Jepang./ Foto: Getty Images/iStockphoto/kohei_hara

Rata-rata kredit orang Jepang pada 2021 mencapai 40,8 juta yen yang melampaui 40 juta yen untuk pertama kalinya. Umumnya, jarak rumah baru dari stasiun kereta terdekat adalah 11-15 menit ditempuh dengan jalan kaki, yang dialami oleh 26,0% responden. Sedangkan sebanyak 24,7% responden harus naik bus atau berkendara.

Gimana, Beauties? Setelah melihat rata-rata harga di atas, tertarik untuk membeli rumah di Jepang?

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

Harga Rata-Rata Rumah Baru di Area Tokyo

Terkenal dengan ketertiban warganya serta kebersihan kotanya, Jepang mampu menarik perhatian banyak orang untuk bisa tinggal di sana dalam waktu lama. Namun, tahukah kamu berapa rata-rata harga rumah baru di Jepang, khususnya area Tokyo, yang tak lain adalah ibu kota Jepang?

Dihimpun dari website Nippon, harga rata-rata rumah yang baru dibangun di daerah Tokyo adalah 43,3 juta yen atau setara Rp4,9 miliar. Di pusat Tokyo sendiri, harga rumah 60,6 juta yen atau sekitar Rp6,9 miliar.

Ilustrasi rumah Jepang. / Foto: Getty Images/iStockphoto/kohei_hara

Sebuah survei oleh Recruit, menunjukkan hasil orang-orang yang membeli rumah baru dibangun di wilayah metropolitan Tokyo pada tahun 2021 dengan harga pembelian rata-rata adalah 43,3 juta yen. Angka ini merupakan level tertinggi sejak survei dimulai pada tahun 2014.

Survei yang melibatkan 2.502 orang tersebut menunjukkan banyak rumah dengan harga antara 30 juta yen dan 40 juta yen, dengan 16,8% dari 30 juta yen menjadi 35 juta yen. Sedangkan 17% dari 35 juta yen menjadi 40 juta yen.